- Caleg DPR RI Dapil IV Sumatera Barat No.Urut 1

- Koordinator Pembelaan Kaum Ibu dan anak (PKIA).

- Sekretaris Forum Redam Korupsi (FORK) – Cabang Pasaman.

- Sekretaris Konsultasi Hukum Bagi Rakyat Tertindas.

Minggu, 23 Februari 2014

Maraknya Perdagangan Anak, Akibat Pemerintah Terjebak Masalah Korupsi

Menyangkut kasus perdagangan anak yang terjadi di Indonesia menjadi marak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian Pemerintah terhadap masyarakat bawah dan terlalu bebasnya gerak warga asing di Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya permainan aparatur Pemerintah dalam hal pemalsuan data.
Pemerintah Indonesia telah terjebak dengan masalah korupsi yang mengakibatkan terancamnya perpolitikan dalam beberapa partai politik di Indonesia. Sehingga selalu mencari celah dan cara untuk saling menutupi dan menyerang satu sama lain. Tidak ada yang bisa kita banggakan terhadap kasus korupsi belakangan ini, karena kebanyakan yang diproses dan tuntas hukumannya dipengadilan adalah tumbal-tumbalnya para koruptor itu sendiri. Sedangkan pelaku koruptor yang aslinya memang terlibat dalam masalah korupsi, tidak tuntas-tuntas sampai sekarang ini. Malah semakin berusaha untuk bisa menutupi dan menghilangkan bukti-bukti supaya tidak bisa lagi dituntut dipengadilan. Tujuannya adalah untuk menjaga nama baik sebuah partai.

Masyarakat sudah sangat muak dengan permainan-permainan di tubuh pemerintahan, karena ingin berfokus dengan masalah korupsi pun malah semakin terbelit-belit. Sehingga kepedulian terhadap rakyat kecil hampir tidak ada sama sekali.
***
Terjadinya perdagangan anak dikarenakan keterpaksaan orang tua dan kekhawatiran yang sangat mendalam terhadap kondisi hidup mereka dalam membiayai keluarganya.
Masih mending anaknya dijual, bagaimana jika anak-anak mereka dibunuh atau dikubur hidup-hidup seperti pada masa zaman Jahiliyah dulu?
Mereka menyetujui anaknya ditukarkan dengan harga uang, tidak sama sekali tahu menahu mau dikemanakan anak mereka itu, mau diapain nanti setelah anak mereka dirawat oleh orang lain. Yang ada di pikiran mereka adalah ingin terhindar dari kesusahan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.
***
Jalan keluar yang paling utama untuk mencegah supaya tidak terjadi lagi perdagangan anak adalah mensejahterakan masyarakat bawah. Pemerintah harus benar-benar merespon apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat kalangan bawah. Berilah kesempatan kepada masyarakat untuk berbicara dan bercurhat terhadap perjalanan hidup mereka.
Jika masyarakat kalangan bawah membutuhkan pelayanan kesehatan gratis, bantuan biaya hidup secukupnya. Maka pemerintah harus mencari cara supaya permintaan dan harapan masyarakat kalangan bawah itu terpenuhi.
Dengan merespon dan menindaklanjuti segala keinginan dan harapan masyarakat, saya kira kasus-kasus seperti perdagangan anak tidak akan terjadi lagi. Walaupun membutuhkan proses yang agak lama. Setidaknya akan berkurang, berkurang dan berkurang.
Setelah merespon dan menindaklanjuti segala harapan dan permintaan masyarakat, berilah sebuah pemahaman kepada mereka untuk saling mencintai sesama keluarga. Dengan demikian kasus seperti itu dan lainnya akan hilang dalam kalangan masyarakat bawah.